Catatan Perjalanan Negeri Tirai Bambu: Cerita Gamini tentang Macan Tamil Kini

SAM_5573Ini adalah salah satu catatan perjalanan di negeri Tirai Bambu, Cina. Saya mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan pemuda dan pimpinan organisasi dari berbagai negara dalam 2014 International Youth Organization Forum di Beijing. Memiliki kesempatan untuk mempelajari budaya dan berdiskusi mengenai berbagai isu internasional bersama pemuda dari negara lain adalah hal yang sangat saya tunggu-tunggu. Keikutsertaan saya dalam forum ini merupakan bagian dari program Jakarta Sister City yang saya ikuti.

Perwakilan dari salah satu organisasi yang berasal dari Srilanka menjadi fokus perhatian saya. Ini berkaitan dengan salah satu buku favorit saya tentang Konflik Macan Tamil di Srilanka. Sekitar dua minggu yang lalu, buku yang berjudul “Auman Terakhir Macan Tamil” mulai mengisi deretan buku favorit di salah satu rak buku saya. Puluhan halaman buku yang bersampul gambar Prabhakaran tersebut telah selesai terbaca. Berbagai pengetahuan baru menjadi referensi untuk mengetahui lebih mendalam mengenai berbagai isu di Asia Selatan khususnya Srilanka.

Program International Youth Forum ini memberikan saya kesempatan untuk berdiskusi dengan Gamini Wijesinghe, salah seorang pembina organisasi kepemudaan dari Colombo. Dia adalah pembina Komite Penasihat Kepemudaan di Srilanka. Memang forum ini merupakan acara tahunan Pemerintahan Beijing yang sangat prestisius sehingga tidak heran jika dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai benua. Terdapat begitu banyak pemuda dengan karakter dan fokus organisasi masing-masing.

Obrolan mengenai kota Beijing mengawali percakapan kami di tengah keramaian Aula University of International  Business and economics Beijing yang menjadi tempat berlangsungnya agenda Breaking the Ice dari program ini. Selang beberapa menit, terlintas di pikiran saya untuk berdiskusi mengenai Macan Tamil. Dengan perasaan khawatir akan obrolan Macan Tamil sebagai isu yang sensitif, saya pun memberanikan diri untuk melontarkan beberapa pertanyaan. Gamini ternyata begitu antusias untuk menjawab pertanyaan dan sekaligus memberikan klarifikasi terhadap bahan bacaan saya. Lelaki berbadan tegak ini mengatakan bahwa seorang anak muda harus berani untuk menentukan sikap. Perihal Macan Tamil atau yang lebih dikenal dengan LTTE (Liberation Tigers of Tamil Eelam) merupakan isu yang sudah terkubur. Perjalanan sejarah yang panjang di Srilanka meninggalkan kisah mengenai suku Tamil yang sebenarnya berpusat di India Selatan.

Sambil menunjukkan gambar peta India dan Srilanka yang ia buat di sebuah kertas, Gamini menjelaskan persebaran penduduk suku Tamil. Srilanka menjadi daerah pengungsian suku Tamil untuk melakukan perlawanan politik terhadap pemerintahan India sebagai bagian dari upaya disintegrasi. Akan tetapi dalam perkembangannya, konstelasi politik juga terjadi di Srilanka dan berkembang menjadi upaya pembentukan negara sendiri bagi suku Tamil di Sri Lanka. Hari ini Srilanka telah menempuh babak baru dengan kemajuan kesadaran politik dan kebebasan dalam masyarakat yang akan mengantarkan perdamaian sipil di negeri Mutiara Samudera Hindia tersebut.

Obrolan bersama Gamini tentu menjadi bagian dari perjalanan untuk mengenal diri dan mengenal orang lain dengan berbagai perspektif. (21/10)

Arnaldi Nasrum

21 Oktober 2013

218 Hotel Huiqiao, Beijing

Leave a comment