Esanya Dirimu, sebagai Cintaku

Akhirnya ku menyerah pada angin yang tak henti  berhasrat

mengecup kenangan

lantas ku pandangi malam

di luar

hujan masih saja memutarkan lagu yang membangkitkan kenangan

aku beranjak, susuri jalan-jalan itu

jalan-jalan dimana seluruh tubuh gelisah

hancur musnah

di mata mu

tidak ! salah !

bahkan,kau tahu,mungkin hingga kini

walau tak kuasa ku nikmati lagi

 

kau tahu,

pertama kali ku kenal matamu,sayang

beranda mesjid, dekat sekolah

jum’at,bau buku,cat lukis di wajahmu,bunyi tawa

senja kuning di kaos lengan panjangmu

kau, gadis itu..

sebab detak jantung,sekali itu..hanya sekali itu

memberi tahu

esanya dirimu, sebagai cintaku

namun jika kedatangan ku kali kini

hanya sebagai gerimis yang menghujam dingin

tak perlu kau persilakan aku masuki kesepianmu

tak apa walau darah dari pasang mataku

sembari perahu-perahu ku kayuh

susuri liku tujuan puncak-puncak dunia

untuk mimpi hidup kita nanti..

aku masih tertidur, di ruang tunggumu

yang siap menelan usiaku.

 

Khaira Al Hafi

Anggota Cakrawala Writing Club

Leave a comment