Apa yang Membuat Para Inovator Berbeda

Berapa banyak di antara kita yang sering berpikir ; ’saya tidak kreatif’, ‘saya sulit menemukan ide bagus agar saya dapat meningkatkan karir’ atau ‘memuaskan bos’. Sebenarnya, bagaimana cara menemukan ide untuk yang inspiratif, sederhana namun segar dan memperlihatkan efek besar?

Apa sebenarnya arti kreatifitas dan bagaimana caranya agar dapat menjadi kreatif ?

Prinsip : Kreatifitas adalah menghubungkan hal-hal

Ilustrasi cerita berikut mungkin dapat memberikan gambaran mengenai apa yang saya maksud dengan “menghubungkan”

Pertama, bayangkan kamu adalah kembar identik. Sekarang bayangkan bahwa kamu berdua memiliki otak yang sama, bakat alami yang sama,dan bahwa kamu berdua telah diberi tugas untuk menciptakan suatu usaha bisnis yang baru. Kamu memiliki waktu satu minggu untuk melakukannya. Selama minggu tersebut, kamu memilih berkurung sendirian di kamar untuk berpikir sedangkan saudara kembarmu :

  1. Berbicara dengan 10 orang-termasuk seorang insinyur,musisi,seorang ayah yang tinggal di rumah,dan seorang perancang-mengenai usaha tersebut.
  2. Mengunjungi tiga perusahaan inovatif yang baru berdiri untuk mengamati apa yang mereka lakukan.
  3. Membuat sampel lima produk “baru di pasar”
  4. Menunjukkan prototype yang telah dibuatnya kepada 5 orang teman-temannya.
  5. Mengajukan pertanyaan,”Bagaimana jika saya mencoba hal ini?”

Nah menurut kamu , siapa yang akan muncul dengan ide yang lebih inovatif dan layak dilakukan?

Carmine Gallo, kolumnis Businessweek, mengatakan bahwa, para inovator rajin untuk mengeksploitasi hal-hal baru, terampil dalam membuat asosiasi, dan menghubungkan hal yang tampaknya tidak berhubungan. Kita tidak akan selalu tahu dimana dan kapan titik-titik tersebut akan berhubungan, tapi kita harus yakin bahwa mereka akan berhubungan nantinya.

Setelah tahu arti kreatif,Lalu, pertanyaan selanjutnya adalah , langkah-langkah apa ya yang dapat kita lakukan dalam rangka “menghubungkan hal – hal” ini?

MILIKI TUJUAN MULIA

Miliki tujuan mulia untuk memperkaya kehidupan. Memperbaiki, memberikan solusi untuk membantu orang-orang di sekitar kita, dengan passion kita masing-masing, dengan cara-cara yang kita cintai. Ciri sederhana yang akan memberi tahu bahwa kita telah memiliki suatu tujuan mulia, yaitu ketika alih-alih mengatakan “Saya tidak dapat melakukan tersebut”, kita akan berkata,”Saya mungkin tidak tahu bagaimana melakukan hal tersebut tapi saya akan memikirkan caranya”.

Tujuan mulia mendorong pengorbanan, menstimulasi inovasi,dan mendorong kegigihan.Itulah sebabnya,tujuan mulia mengubah bakat yang hebat menjadi pencapaian luar biasa.

MEMPERTANYAKAN

Inovator memperoleh ide dari mempertanyakan status quo. Inovator menghabiskan banyak waktu berpikir mengenai bagaimana cara mengubah dunia. Secara lebih spesifik, para inovator akan mengajukan pertanyaan,”Jika kita melakukan ini apa yang akan terjadi?”,”Mengapa?”,”Mengapa tidak?”, dan Bagaimana jika?”

BEREKSPERIMEN

Inovator sukses terlibat dalam eksperimen aktif, apakah itu penjelajahan intelektual, mencoba-coba secara fisik, atau mencari lingkungan yang baru. Steve Job, pendiri Apple corp. Adalah seorang yang suka mencoba. Jobs suka membongkar sebuah alat untuk melihat cara kerjanya. Jobs sama terfokusnya padda bagian dalam dari suatu alat seperti juga pada penampilan luarnya.

NETWORKING

Semakin banyak orang yang berhubungan denganmu di luar bidang yang kita tekuni saat ini, semakin banyak “hubungan” yang dapat kita buat ,yang mengarah pada terobosan ide., karena dengannya kita memperoleh perspektif baru, cara berpikir baru, pendekatan berbeda yang bahkan belum pernah terpikirkan oleh diri kita sendiri selama ini. Perluas jaringan, perbanyak teman, dan temukan kombinasi,yang unik, dan spesial sebagai karya milikmu sendiri.

Lebih dari segalanya, kreatifitas hanya muncul jika ada KEINGINAN meninggalkan jejak di alam semesta, memastikan hidup tidak cuman untuk mati,tapi untuk meninggalkan jejak-jejak kebermanfaatan, alasan untuk diingat, untuk dikenang dan menjadi abadi.

Kreatifitas tidak akan muncul jika menganggap rendah diri sendiri atau terlalu cepat berpuas diri, yang menjadikan kita enggan bermimpi, memiliki visi tinggi.

“Kegagalan itu sendiri bukan saat kita terjatuh. gagal yang sebenarnya adalah ketika jatuh dan memilih untuk tidak bangkit.

Khaira Al Hafi

Anggota Cakrawala Writing Club

Leave a comment